Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Pamekasan M Bahrun, Sabtu, jumlah perantau asal Pamekasan yang mudik dengan menggunakan angkutan umum itu berdasarkan data jumlah pemudik asal luar Madura yang turun di terminal bus Ceguk, Pamekasan.
"Jumlah itu merupakan hasil pendaraan yang kami lakukan sejak H-7 Lebaran hingga hari 'H' Lebaran," kata Bahrun.
Perantau asal Pamekasan yang mudik dengan menggunakan kendaraan umum dari berbagai wilayah di Jawa, seperti Malang, Surabaya, Probolinggo, Situbondo dan Jember, Pasuruan dan Jakarta.
Sedangkan, perantau luar Madura yang selama ini bekerja di Pamekasan dan mudik dengan menggunakan angkutan umum sebanyak 2.597 orang, berdasarkan jumlah penumpang bus yang naik di terminal Ceguk, Pamekasan.
Kepala Dishubkominfo M Bahrun menjelaskan, jumlah perantau asal Madura yang selama ini bekaja di Pamekasan yang mudik Lebaran dengan menggunakan angkutan umum itu meningkat dari sebelumnya, karena beberapa hal.
"Selain mereka mungkin tidak ingin capek, karena umumnya perantau luar Pamekasan ini dari Jawa, juga karena Dishub sendiri telah menyediakan penipipan kendaraan bermotor selama 24 jam," kata Bahrun.
Sehingga, sambung dia, perantau yang hendak mudik ke kampung halamannya di Jawa, tidak perlu khawatir dengan keamanan sepeda motornya, karena bisa dititipkan di tempat penitipin yang dikelola Dishubkominfo Pemkab di terminal bus Ceguk Pamekasan.
Sementara, sejak mudik mudik Lebaran 1434 Hijriah kali ini, jasa penipipan kendaraan bermotor di terminal Ceguk Pamekasan memang meningkat tajam hingga 200 persen dari hari-hari biasanya.
Sepeda motor itu merupakan milik warga yang mudik Lebaran dan selama ini bekerja di Pamekasan.
"Jadi mereka merasa aman. Disamping itu, penitipan sepeda motor ini kan dijaga petugas selama 24 jam," katanya menjelaskan. (*)
Posting Komentar