Harga Cabai Rawit di Perdesaan Pamekasan Hanya Rp5 Ribu

Kamis, 25 Juli 20130 komentar

Pamekasan (Juruwarta/Antarajatim) - Harga cabai rawit di tingkat petani di Pamekasan, Jawa Timur, hanya Rp5 ribu per kilogram, jauh lebih murah dari harga yang berlaku di pasaran di luar Madura.

 Menurut salah seorang petani cabai di Dusun Daporah, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan Sahama, Kamis, harga jual cabai di tingkat petani di desa itu hanya Rp5 ribu per kilogram. Padahal di luar Madura mencapai puluhan ribu per kilogram, bahkan ada yang lebih dari Rp100 ribu per kilogram.

 "Kalau berita di televisi ada yang mencapai Rp80 ribu, bahkan ada yang Rp120 ribu. Tapi disini kok hanya Rp5 ribu," ucap Sahama, keheranan.

 Memang kata dia, empat hari lalu, harga cabai di sempat mencapai Rp20 ribu per kilogram untuk cabai rawit hijau, dan Rp30 ribu per kilogram untuk rawit merah.

 Akan tetapi, kata dia, harga itu hanya bertahan sehari dan keesokan harinya hanya Rp7.500 per kilogram dan kini malah hanya Rp5 ribu per kilogram.

 "Di kota saja, kata anak saya masih Rp30 ribu per kilogram. Anak saya itu kan tinggal di kota jadi tau harga cabai di sana. Tapi kalau harga di tingkat petani sangat murah, seolah tak ada harganya," ujar Sahama.

 Akibat murahnya harga cabai rawit itu, para petani cabai di desa itu terpaksa membiarkan cabainya tidak dipanen.

 "Biarkan saja, tetangga yang mau membutuhkan suruh saya ambil sendiri di ladang. Lebih baik disedekahkan daripada dijual, sedangkan harganya sangat murah," keluhnya.

 Berdasarkan pemberitaan, di sejumlah daerah di luar Madura, harga cabai hingga kini masih cenderung tinggi, bahkan hingga lebih dari Rp100 ribu per kilogram.

 Di Kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, misalnya, pada Kamis (25/7) harga cabai di wilayah itu justru meningkat dari sebelumnya hingga mencapai Rp120.000 per kilogramnya.

 Padahal sebelumnya harga cabai di sana hanya Rp80 ribu per kilogram, dan sejak Selasa (23/7) naik menjadi Rp120 per kilogram.

 "Empat hari yang lalu harganya Rp60 ribu/kg, dua hari kemudian naik menjadi Rp80 ribu dan semenjak selasa (23/7) harganya naik menjadi Rp 120ribu/kg," ungkap ketua pedagang pasar Saik, Buntok, Sugiono, sebagaimana laporan wartawan Antara setempat, Bayu Ilmiawan, Kamis.

 Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Achmadi memperkirakan, rendahnya harga cabai di tingkat petani di Pamekasan itu, karena permainan pedagang.

 "Yah, kita tidak bisa berbuat banyak, karena cabai ini tidak masuk pada sembilan kebutuhan bahan pokok yang menjadi tanggung jawab pemerintah," ujarnya, menjelaskan.(*)

(Sumber: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/114718/harga-cabai-rawit-di-pamekasan-rp5-ribu)
Share this article :

Posting Komentar

 
Didukung oleh : Facebook | Twitter | You Tobe
Copyright © 2015. Blog Madura - All Rights Reserved
Media Lainnya Sakera Pamekasan dan Tokoh Kita
Serta Didukung Penuh Oleh Madura Media