Para guru ini terus menangih janji politiknya, karena hingga akhir anggran tahun 2014 tidak pernah direalisasikan. Pada Awal pelantikan, yang bersangkutan menyatakan hendak belum bisa merealisasikan, karena masih menunggu anggaran pada APBD yang dirancang langsur oleh dirinya.
Namun, hingga menjelang akhir tahun anggaran 2014, janji politik Achmad Syafii yang menyatakan hendak memberikan honor sebesar UMK Pamekasan, tidak ditepati, tanpa alasan yang jelas.
"Sampai kapanpun, kami akan terus menangih janji politik Bupati Pamekasan Achmad Syafii ini, karena janji adalah hutang dan harus dibayar," kata juru bicara guru Pamekasan kepala kelompok Blogger Madura di Pamekasan, beberapa hari lalu.
Tidak hanya bicara, para guru dari berbagai pondok pesantren di 13 kecamatan di Pamekasan ini, juga sempat menggelar aksi, turun jalan menuntut Bupati Achmad Syafii merealisasikan janji politiknya dan tidak berbohong pada rakyat Pamekasan.
Berdasarkan catatan media, dalam beberapa bulan terakhir ini, aksi menangih janji politik Bupati Achmad Syafii memang merak digelar masyarakat Pamekasan. Mereka yang berunjuk rasa tidak hanya guru tidak tetap pada madrasah dan pondok pesantren, akan tetapi juga mahasiswa.
Mahasiswa ikut peduli agar Bupati Achmad Syafii tidak melakukan pembohongan kepada rakyat dan khususnya guru di Pamekasan, karena menurut mereka itu, bagian dari komitmen akan kebenaran dan tindakan yang harus dilakukan pemimpin, yakni jujur, tidak membual, dan komitmen pada janji-janjinya. (Blogger Madura)
Posting Komentar