Pesantren Nurul Hidayah Luncurkan Album Tartil Quran

Rabu, 31 Juli 20130 komentar

Pamekasan (Juruwarta/Antarajatim) - Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meluncurkan album tartir Quran oleh penghafal Al Quran (hafid) yang masih berusia muda di bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah.

Peluncuran album dalam bentuk cakram (compact disc) itu, dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah KH Atiqurrahman Husni, Dusun Sumber Manis, Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan, Rabu.

"Album tartil Quran yang kami luncurkan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan ini sebagai media dakwah untuk menanamkan rasa cinta umat Islam terhadap Al Quran dan seni membaca Al Quran," kata KH Atiqurrahman.

Album tartil Quran ini dibacakan Mohammad Ikmal Ramadhan (16), yang tidak lain putra pengasuh pondok pesantren itu dan saat kini masih menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Quran di Kraksaan, Probolinggo.

"Anak saya ini belajar di Pondok Pesantren Nurul Quran sejak kelas tiga SD dan sejak saat itu ia mulai menghafal Al Quran hingga kini sudah 30 juz," kata Ra Atiq, sapaan karib KH Atiqurrahman Husni itu.

Ikmal Ramadhan telah hafal Al Quran 30 juz dan diwisuda bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-16 pada 7 Februari 2013.

Ia menuturkan, Ponpes Nurul Quran memang tidak fokus pada hafalan Al Quran, tetapi lembaga itu juga menyediakan bimbingan khusus bagi santri yang hendak mengali ilmu Al Quran dan hafalan kitab suci umat Islam tersebut.

"Setelah itu, anak saya berupaya mengembangkan pada sisi tartil dengan memfokuskan pada surat-surat mujiyat," terang Ra Atiq.

Surat-surat Al Munjiyat berarti penyelamat. Surat Al Munjiyat terdiri dari 10 surat (ada yang menyebutkan 7 surat) dan bagi umat Islam yang sering membaca surat-surat ini diyakini akan mendapatkan ampunan dan keutamaan dari Allah SWT.

Kesepuluh surat Al Munjiyat dalam Al Quran yang di-cd-kan dan diluncurkan, masing-masing surat Al Fatihah, Al-Kaf, Al-Sajadah, Yasin, Al-Dukhan, Al-Rahman, Al-Waqiah, Al-Hasyr, Al-Mulk, Al-Dahr dan Al-Buruj.

"Rekaman tartil Quran hanya kami produksi sekitar 300 keping cd dan untuk kalangan terbatas dengan sistem produksi industri rumahan, karena dilakukan oleh pengurus, alumni dan santri-santri di pondok pesantren ini," katanya.

Selain hafal Al Quran, Mohammad Ikmal Ramadhan juga sering meraih juara dalam berbagai ajang lomba "Tahfidul Quran" baik di tingkat kabupaten, maupun di tingkat Provinsi.

Mohammad Ikmal Ramadhan, bukan satu-satunya santri Pamekasan yang hafal Al Quran. Sebelumnya seorang santri bernama Salim Gazali juga tercatat sebagai santri yang hafal Al Quran 30 juz.

Bahkan pada Oktober 2010, santri Pondok Pesantren Al-Mujtamak, Desa Plakpak, Kecamatan Pagantenan, Pamekasan, itu, berhasil meraih juara pertama kategori hafalan Al-Quran 20 juz di tingkat Asia-Pasifik yang diselenggarakan oleh Sultan Ibn Abdul Aziz Alu Su'ud, Saudi Arabia, yang diselenggrakan 1 hingga 4 Oktober 2012.

Wakil Sekretaris Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Pamekasan Azis Maulana menilai, adanya peluncuran album tartil Quran oleh santi Pamekasan itu patut mendapatkan dukungan semua elemen organisasi, karena hal itu menunjukkan geliat syiar Islam semakin baik.

"Salah satu gerakan cinta Al Quran yang bisa kita kembangkan memang dengan cara memproduksi albun tartil ataupun qiroah yang dibacakan oleh santri-santri lokal yang disini," kata Azis Maulana yang juga penggagas pesantrin Tahfidul Quran di Pamekasan itu. (*)

Share this article :

Posting Komentar

 
Didukung oleh : Facebook | Twitter | You Tobe
Copyright © 2015. Blog Madura - All Rights Reserved
Media Lainnya Sakera Pamekasan dan Tokoh Kita
Serta Didukung Penuh Oleh Madura Media