Bupati Pamekasan Diminta Realisasikan Janji Politiknya

Rabu, 31 Juli 20130 komentar

Pamekasan (Juruwarta/Antarajatim) - Sekelompok massa yang mengatasnamakan diri Mahasiswa dan Pemuda Menggugat (MPM), Rabu, berunjuk rasa menuntut Bupati Pamekasan Achmad Syafii segera merealisasikan tujuh program aksi yang merupakan janji politiknya saat kampanye.

Massa pengunjuk rasa ini gabungan dari lima elemen organisasi pemuda, yakni Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopaja), Satuan Aksi Mahasiswa Revolusi (Samar), Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM), Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) dan Gerakan Pemuda Ronggosukowati (GPRS).

"Aksi kami ini dimaksudkan untuk mengingatkan janji politik Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan wakilnya Halil, karena hingga saat ini sudah memasuki 100 hari dan belum ada satu realisasinya sama sekali," kata juru bicara pengunjuk rasa dari Kopaja Kholil Iam.

Ia mengatakan, dari berbagai kegiatan yang dilakukan Bupati Achmad Syafii dan wakilnya Halil, belum menunjukkan perubahan yang mendasar bagi kemajuan pemerintahan di Kabupaten Pamekasan. Bahkan kedua pasangan pasangan pemimpin itu, terkesan kurang perhatian pada persoalan-persoalan kemasyarakatan.

Kholil Iam mencontohkan, seperti menggelar pesta rakyat disaat sebagian warga Pamekasan sedang tertimpa musibah banjir, seperti yang terjadi Juni 2013.

Saat itu, sebagian warga korban banjir terpaksa mengemis di jalan raya, karena pemerintah lambat menyalurkan bantuan tanggap darurat.

"Atas dasar itulah, maka kami, gabungan dari lima elemen mahasiswa serta sebagai penyambung lidah masyarakat, meminta agar bupati dan wakilnya bisa segera merealisasikan janji politiknya yang dulu disampaikan kepada masyarakat saat berkampanye," katanya menambahkan.

Achmad Syafii-Halil terpilih sebagai pasangan bupati dan wakil bupati pada pilkada Pamekasan yang digelar 9 Januari 2013. Keduanya dilantik sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan pada 22 Juni 2013 oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo di pendopo pemkab setempat.

Hingga 31 Juli 2013 ini, keduanya telah genap menjalankan roda pemerintahan di Pamekasan selama 100 hari.

Ada tujuh program aksi yang sering disampaikan pasangan Achmad Syafii-Halil (Asri) dalam setiap kampanye. Ketujuh program itu meliputi, akan memberikan honor kepada guru tidak tetap setara upah minimum kabupaten (UMK) atau sebesar Rp900.000 per bulan, dengan dana syaring sebesar 50 persen antara pemkab Pamekasan dengan pemprov Jatim.

Honor sebesar Rp900.000 per bulan ini untuk guru di semua tingkatan, dari SD/MI hingga SMA/MA, baik lembaga pendidikan negeri maupun swasta.

Kedua, Achmad Syafii berjanji akan mengalokasikan dana Rp300 juta per desa per tahun untuk pembangunan infrastruktur, ekonomi dan sumber daya manusia. Ketiga, menyediakan dana talangan minimal Rp2 miliar per tahun untuk menjamin stabilisasi harga tembakau dan garam petani, sehingga dengan cara seperti itu, harga garam dan tembakau Pamekasan akan tetap terjamin.

Program aksi keempat yang dijanjikan Achmad Syafii dan wakilnya Halil, menyediakan dana minimal Rp10 miliar per tahun untuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih melalui pengadaan mobil tangki dan pompa-pompa air di desa-desa yang rawan krisis air bersih.

Kelima, akan mengalokasikan dana Rp25 juta per desa pertahun untuk pengentasan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja melalui pembangunan dan pengembangan koperasi syariah.

Program aksi keenam adalah meningkatkan alokasi dana bantuan operasional untuk masjid dan mushalla dan pondok pesantren sebesar dua kali lipat dari anggaran tahun sebelumnya.

Sedangkan program aksi ketujuh adalah menyediakan dana minimal Rp20 miliar per tahun untuk menjamin ketersediaan dan bantuan pupuk organik, bantuan alat pertanian dan nelayan.

"Nyatanya, dari tujuh program aksi yang dijanjikan Achmad Syafii-Halil ini tidak satupun yang terealisasi hingga saat ini, termasuk honor guru yang katanya merupakan perioritas karena program utama pemkab pada bidang pembangunan," kata pengunjuk rasa lainnya Zaini dari Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM).

Unjuk rasa menuntut realisasi janji politik Achmad Syafii-Halil oleh lima gabungan organisasi pemuda dan mahasiswa Pamekasan ini mulai dari monumen Arek Lancor Pamekasan.

Massa membawa berbagai jenis poster dan spanduk yang berisi nada kritik atas lambatnya realisasi janji politik pasangan bupati dan wakilnya itu. Selain berorasi, massa juga membagi-bagikan brosur kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di sekitar monumen Arek Lancor Pamekasan.

Setelah puas berorasi, massa gabungan dari lima elemen organisasi mahasiswa ini selanjutnya bergerak bergalan kaki menuju kantor pemkab di Jalan Kabupaten Pamekasan. (*)

Share this article :

Posting Komentar

 
Didukung oleh : Facebook | Twitter | You Tobe
Copyright © 2015. Blog Madura - All Rights Reserved
Media Lainnya Sakera Pamekasan dan Tokoh Kita
Serta Didukung Penuh Oleh Madura Media